For professional profile please visit my LinkedIn

Daging Ayam Suntik Menguji Kesadaran Masyarakat

Akhir-akhir ini, seperti biasa di bulan puasa dan menjelang Idul Fitri, media baik cetak maupun elektronik menyajikan berita seputar ayam suntik yang beredar di pasaran. Ternyata, selain sapi yang digolonggong, ayam juga tidak mau kalah pengen disuntik. Sebenarnya, kasus daging ayam suntik sudah ada di tahun sebelum-sebelumnya, dan sama halnya dengan saat ini, kasus seperti ini banyak diburu para pencari berita di bulan puasa serta menjelang Idul Fitri. Padahal, hari-hari biasa juga mungkin tukang suntiknya gak libur, alias suntik teruss. Ternyata hal-hal kecil seperti ini memang membuktikan kalau pemerintah dan masyarakat di negara ini harus banyak belajar.

Daging ayam suntik merupakan bentuk inovasi negatif dari para pedagang daging ayam "nakal" yang beroperasi di pasar-pasar. Penyuntikan air ke dalam daging ayam dilakukan dengan tujuan untuk menambah bobot daging ayam secara instant, tapi berkurangnya juga instant. Apalagi alasannya kalau bukan pedagang ingin mendapatkan keuntungan yang lebih dengan praktik seperti ini. Daging ayam disuntik dengan air pada bagian dada dan paha supaya air merata ke seluruh bagian daging ayam. Oleh karena itu, selain daging ayam telihat basah dan bekas penyuntikan di permukaan kulit, terdapat penggembungan berisi air pada bagian dada dan paha, bahkan terkadang berisi udara. Hal tersebut adalah beberapa ciri daging ayam suntik.

Daging ayam suntik memiliki banyak kerugian, yaitu pada saat konsumen membeli daging ayam suntik, daging ayam akan menyusut pada saat dimasak dan lebih cepat gosong saat digoreng. Selain itu, daging ayam suntik lebih cepat busuk karena kadar air yang lebih tinggi dari normal. Tentu saja hal tersebut merugikan masyarakat konsumen dan jelas-jelas praktik tersebut adalah penipuan. Tidak aneh jika Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa daging ayam suntik itu haram. Bukan haram dzat-nya (daging ayam), melainkan praktik penyuntikannya yang haram. Masalah ekonomi membutakan pedagang untuk berbuat curang, padahal praktik penyuntikan daging ayam merupakan tindakan kriminal dan haram. Pemerintah juga kurang serius menanggapi  permasalahan-permasalahan di masyarakat yang seperti ini. Anget-anget tai' ayam

Belum lagi permasalahan lain yang muncul terkait kesehatan masyarakat misalnya. Kita boleh yakin, air yang disuntikkan ke dalam daging ayam bukan air steril yang bebas dari mikroorganisme patogen, sehingga ada peluang infeksi mikroorganisme patogen bagi masyarakat. Hal ini menuntut kesadaran masyarakat untuk cerdas dalam memilih pangan yang mereka konsumsi. Pemerintah juga memegang peranan penting untuk menindak praktik penyuntikan daging ayam yang jelas sebagai tindakan kriminal.
Veterinary anatomist | School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, IPB University | Ph.D. student, Joint Graduate School of Veterinary Sciences, Tottori University, Japan

1 comment

  1. ya begitu lah hehe
Komentar atau tidak komentar tetap thank you.