For professional profile please visit my LinkedIn

Whale Shark, Raksasa Ikan Terdampar di Bantul

Rhincondon typus di  Bantul (foto: uniqpost.com)
Seperti kejadian beruntun, seusai tragedi terdamparnya paus Sperm Whale di Karawang, hari Rabu (1/8/2012) malam, saya mendapat kabar mengenai adanya ikan yang terdampar di Pantai Baru, Pandansimo, Bantul. Pantai Baru merupakan sebuah pantai yang belum begitu terkenal, di Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Awalnya mereka mengatakan ada paus yang terdampar. Tapi setelah diusut, ternyata bukan paus melainkan hiu paus atau Whale Shark. Hiu ini memiliki nama latin Rhincondon typus yang menjadi penunggu di perairan timur Indonesia, meskipun penjelajahannya bisa saja meluas. Satu-satunya hiu anggota genus Rhincondon ini memiliki fisik yang besar. Menurut kabar, baru kamis pagi kemarin para relawan melakukan tindakan.

Hiu yang terdampar di Pantai Baru tersebut, berdasarkan pengukuran Animal Friends Jogja (AFJ), memiliki panjang 13 meter dan lebar 3,83 meter. Meskipun pihak AFJ tidak berani memastikan umur hiu tersebut, tetapi jelas hiu tersebut masih muda, karena hiu dewasa bisa mencapai panjang 20 meter. Artikel yang pernah saya baca di majalah Living Planet Vol.1 No.2/Agustus 2011 juga pernah membahas hiu paus yang menjadi daya tarik wisata bahari di Taman Nasional Teluk Cenderawasih, tepatnya di Teluk Kwatisore, Papua Barat. Hiu ini dikatakan sebagai raksasa yang jinak dan berhati lembut, hanya memakan plankton dan sisa-sisa ikan puri yang berkumpul di jaring nelayan.

Kamis kemarin, terdamparnya hiu di Pantai Baru yang akhirnya mati tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang belum pernah melihat wujud hiu paus atau hiu totol tersebut. Hiu paus itu pun selanjutnya akan diawetkan, hari ini (3/8/2012) sudah sampai pada tahap pengeluaran isi perut dan penyuntikan cairan kimia di beberapa titik tubuh hiu. Penyuntikan dan tindakan yang berbau medis dilakukan oleh dokter hewan.

Memang, data-data ilmiah mengenai hiu ini masih sangat minim. Penelitian dan monitoring dengan memasang satellite tag di TN Teluk Cenderawasih  yang diinisiasi oleh WWF menjadi awal perkembangan ilmu pengetahuan. Apakah perlu dipelajari? Sangat perlu, sebagai upaya pendukung perlindungan spesies hiu yang dikategorikan vulnerable (terancam punah) oleh IUCN ini.
Veterinary anatomist | School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, IPB University | Ph.D. student, Joint Graduate School of Veterinary Sciences, Tottori University, Japan

2 comments

  1. woww ini ikan lele raksasa yah bro :D
    1. haha, iya bang jay, brrti dbikin pecel lele dah..hihi
      itu makanya mskipun ukurannya raksasa tp dy pemakan plankton n ikan2 kecil...bukan hiu pemangsa yg agresif....
Komentar atau tidak komentar tetap thank you.