For professional profile please visit my LinkedIn

6 kg Kepala Ayam Busuk Diamankan Petugas Kota Bogor

Ayam busuk banyak beredar di pasaran (ilustrasi)
Jurnal Masdab - Senin (6/8), sejumlah petugas gabungan di wilayah Pemerintahan Kota Bogor menggelar sidak terhadap produk pangan asal hewan (PAH) di beberapa pasar dan swalayan. Petugas dari beberapa instansi seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian (Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner), Dinas Kesehatan, dan Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan (BPMPP) Kota Bogor serta instansi terkait lainnya menggelar sidak pengawasan pangan yang beredar di masyarakat, sekaligus untuk antisipasi kecurangan menjelang Hari Raya.

Kegiatan yang dikawal petugas kepolisian dan diliput sejumlah wartawan media tersebut melakukan pemeriksaan terhadap daging ayam, produk jeroan ayam, mie basah, ikan, serta tahu. Pengujian langsung dilakukan oleh petugas dari BPMPP, ditiitkberatkan pada kandungan formalin pada produk pangan tersebut. Setidaknya 6 kilogram kepala ayam diamankan dari seorang pedagang di Jl. MA Salmun, Pasar Anyar, karena dijual dalam keadaan sudah mulai membusuk.

Selain itu, Taufik (36), seorang pedagang tahu, diamankan beserta sekitar 400 buah tahunya karena terbukti positif mengandung formalin. "Saya tidak tahu, soalnya ini tahunya diantar sama orang dari pabriknya.", tutur Taufik. Meskipun begitu, petugas tetap mengamankan dan meminta pedagang tersebut untuk mengantar ke pabrik tahu yang menyuplai kiosnya. Bersama pihak kepolisian, petugas gabungan mendatangi pabrik pembuatan tahu yang terletak di Ciluar, Bogor. Saat dimintai keterangan, pemilik pabrik berusaha mengelak dan berbelit-belit, tetapi pabrik tahu yang menyimpang ini tetap akan diproses secara hukum. Meskipun pemiliknya berdalih tidak tahu menahu mengenai pembuatan tahu di pabriknya tersebut, uji cepat dari air sisa tahu di pabrik tersebut positif mengandung formalin.

Akhirnya, air sisa tahu dan berkas-berkas usaha serta kelengkapan lain diamankan polisi sebagai barang bukti. Taufik sendiri bersama kakaknya yang juga pedagang tahu-tempe ikut diamankan polisi untuk selanjutnya dimintai keterangan.

Petugas mengimbau masyarakat untuk jeli dalam memilih produk pangan yang mereka konsumsi, karena apa yang masyarakat konsumsi itu akan mempengaruhi kesehatannya. Selain itu, konsumen memiliki hak atas perlindungan terhadap kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pedagang. Untuk membedakan daging ayam berformalin atau tidak, drh.Wina (Kepala Seksi Kesmavet-Dinas Pertanian Kota Bogor) mengutarakan bahwa perbedaannya dapat dilihat secara kasat mata. Daging ayam berformalin tekstur dagingnya kenyal, aroma kimia lebih kuat, berwarna putih pucat, dan tidak dihinggapi lalat. (Danang/Jurnal Masdab)

Veterinary anatomist | School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, IPB University | Ph.D. student, Joint Graduate School of Veterinary Sciences, Tottori University, Japan

Post a Comment

Komentar atau tidak komentar tetap thank you.