For professional profile please visit my LinkedIn

Laika, Cosmonaut Dog Pertama Korban Perang Dingin

Mata saya menyimak serius ketika saya tidak sengaja mampir ke dalam blog seorang pustakawan -Moonlit Librarian- yang menulis review tentang buku (tepatnya graphic novel) 'Laika' karya Nick Abadzis. Tidak sengaja, karena niatnya hanya mencari gambar kartun anjing atau kucing, dan menemukan gambar panel seekor anjing dimasukkan ke dalam -seperti- mesin cuci. Rupanya Laika adalah nama seekor anjing, dan karena penasaran, saya mulai mencari, meriset dan melakukan investigasi mengenai Laika.

Salah satu gambar 4 panel pada graphic novel Laika  yang di-review dalam Moonlight Librarian

Jadi ternyata graphic novel tadi memang dibuat berdasarkan kisah nyata (tidak semua) dari seekor anjing malang bernama Laika, yang perjalanan hidupnya dihabiskan (di bumi) di Rusia, dulu Uni Soviet.

Pada masa perang dingin (Cold War, tentang perang ini bisa lihat lagi buku sejarahnya atau googling saja), Amerika dan Uni Soviet bersaing ketat dan saling menunjukkan kemajuan secara teknologi, dan salah satu catatannya, Amerika berhasil dipecundangi oleh Uni Soviet dengan dilakukannya peluncuran satelit Sputnik ke luar angkasa pada 4 Oktober 1957. Ini mengejutkan Dunia Barat, dan memicu Amerika memulai space race (persaingan antariksa) dengan Uni Soviet.

Nikita Kruschev, penguasa Uni Soviet waktu itu, tidak cukup puas setelah keberhasilan Sputnik I hingga Kruschev ingin mempecundangi Amerika sekali lagi dengan 'memaksa' para ilmuwan untuk meluncurkan Sputnik II sebulan berikutnya. Satelit dan pesawat antariksa harus disiapkan dalam waktu 1 bulan? terdengar gila, tapi terlihat ambisi kuat dari seorang penguasa Uni Soviet waktu itu.

Sputnik II yang akhirnya selesai pun terkesan seperti proyek kejar tayang, karena pesawat antariksa tersebut tidak diciptakan untuk kembali ke bumi, padahal Kruschev ngotot ada makhluk hidup yang ikut dalam pesawat tersebut. Sungguh malang, seekor anjing bernama Laika-lah yang terpilih sebagai kosmonot dalam peluncuran Sputnik II pada 3 November 1957. Bisa dibayangkan, pesawat antariksa yang sengaja diciptakan untuk tidak kembali ke bumi diisi dengan seekor anjing, bukan kah sama dengan sengaja membunuh anjing tersebut? Kenyataannya begitu, menurut beberapa sumber yang saya kumpulkan. 

Siapa Laika dan bagaimana akhir perjalanannya?
m
Anjing berumur 2 tahun ini diambil dari shelter di Moskow, dipilih karena penampilannya yang good looking. Russian Space Program juga memilih anjing yang dirasa mampu bertahan dalam kondisi yang, mungkin bisa bayangkan sendiri bagaimana di dalam kapsul yang dikirim ke luar angkasa. Ukuran tubuh Laika waktu itu adalah yang pas dengan ukuran kapsul yang dibuat. Hal ini menjadi alasan Laika yang terpilih dan harus dikorbankan, selain anjing tersebut jinak dan fotogenik. 

Perjalanan Laika sangat jauh dari aspek animal welfare, tapi mungkin isu mengenai kesejahteraan hewan juga dulu belum ada. Menurut universetoday.com, Laika terkunci di dalam kapsul selama 3 hari sebelum peluncuran, selama para teknisi menangani permasalahan teknis yang terjadi. Suhu hangat di-maintenance oleh operator dengan menyemprotkan udara panas ke sekitar kokpit, karena sekitar landasan peluncuran berada pada kondisi beku (freezing). Pada saat itu pun dokter memantau frekuensi jantung dan tekanan darahnya, Laika cukup tenang dan makan makanan yang disediakan dengan baik, seperti biasa.

Foto-foto Laika sebelum peluncuran (universetoday.com)


Banyak informasi simpang siur yang menerangkan apa yang terjadi setelah peluncuran Sputnik II. Badan Antariksa Uni Soviet mengatakan bahwa Laika bertahan hidup selama 1 minggu, sampai akhirnya dieuthanasia (dengan kontrol dari bumi). Namun, setelah Uni Soviet runtuh, ilmuwan yang pernah bergabung dalam misi Sputnik II menduga bahwa Laika  mati karena over heat kabin dalam waktu beberapa jam. Sputnik II sendiri akhirya terbakar di atmosfer pada 14 April 1958.

Laika memang menjadi kosmonot (anjing) pertama yang akhirnya mati di luar angkasa, tetapi kisah Laika menjadi titik balik bagi peluncuran pesawat/satelit selanjutnya dengan program yang berhasil membawa kosmonot anjing berikutnya selamat sampai bumi kembali,  hingga akhirnya pada 1961, Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang diorbitkan, dan kembali dengan selamat.
Veterinary anatomist | School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, IPB University | Ph.D. student, Joint Graduate School of Veterinary Sciences, Tottori University, Japan

Post a Comment

Komentar atau tidak komentar tetap thank you.